“Nek Runsell produksi font, apapun requestnya n style nya, trus dari pihak Impro yang memasarkan (karena Impro kan due Webtypeface dan ilmu marketing tinggi to). Impro ra mikir biaya produksi, aku ra mikir biaya dan marketing – nggo awal2.”
Itu intro dari Fitriyawan.
“500 rb ki kan harga nett dia bayar ke designer e, nek kita beli 1.5jt”
Itu tambahan infomu.
Posisi kita (sakngertiku) tidak dalam sikon BU yang itu kondisi ideal buat nambah mainan baru kaya ide2mu yg on progress.
Yang tak tangkep dari infomu dan draft kerjasama, Fitriyawan diposisikan jadi investor yang “cuman” nanem duit ke dana bersama trus dari dana bersama dipake bayar desainere produksi font+preview.
Di sini aku belum nemu good dealnya di mana, karena masih ada beberapa skenario yang masih kebuka.
Fitriyawan jadi vendor GS yang punya dashboard buat mantau penjualan produk dia. Impro ambil 30%. Ini yang nyambung sama introne Fitriyawan.
Pros : akun Pinterest, 1001fonts, fontspace GS uda siap. Ga perlu mulai dari nol. Minim resiko. Makin luas audience. Makin naik pamor.
Cons : ada potensi masalah kalo laris Fitriyawan bisa jual font e sendiri, butuh perjanjian yang jelas buat antisipasi ini. Nama font di internet itu juga brand tersendiri. Ada font yang lebih terkenal daripada foundrynya.
Fitriyawan jadi vendor buat project kita sendiri. Kita punya dana 26jt yg InsyaAllah cukup buat ngawalin bikin brand fontshop sendiri meski harus bayar Fitriyawan 1,5jt/per font.
Pros : Aset punya kita, bebas dari tanggung jawab ke orang. Bisa maen web+marketplace. Tabungan jangka panjang.
Cons : Pinterest, Fontspace, 1001fonts mulai dari nol. Potensi ga laku.
Kita + Fitriyawan sama2 bikin brand baru. Kita settingin web gratis, kalo perlu tampilan sama persis cuma beda brand aja. Kita order font dengan harga aslinya (500rb). Fitriyawan 100% ngikut apa yang kita lakuin. Kalo kita order 1 jenis font, dia bikin yang lain dengan jenis yang sama buat web dia sendiri. Strategi deskripsi, cara posting di web free font , sosmed kita tentuin. Sama sama kerja, sama sama punya resiko ga laku.
Pros + Cons sama kaya skenario 2 tapi dengan cost produksi yang lebih kecil.